Hikmah Shalat Tahajud
00.4322 Desember 2010
Ada seorang teman yang bertanya (via sosmed) tentang hikmah orang yang mengerjakan sholat tahajud (shalat malam). Spontan saya menjawab kalau orang tua saya termasuk salah satu yang -rasanya- merasakan hikmah dari sholat malam (ex. shalat tahajud). Karena orang tua saya bisa dibilang hampir tiap hari (dan selalu berusaha setiap hari) menjalankan ibadah sunnah tersebut. Meskipun orang tua saya -mungkin- bukan termasuk golongan orang yang ahli ibadah :)
Beberapa saat sebelum saya menjawab pertanyaan si teman, ingatan saya sempat kembali ke masa lampau. Masa dimana dulu saya pernah berusaha hampir setiap hari menjalankan sholat malam. Meski demikian saya sengaja tidak memberitahukan apa yang pernah saya rasakan saat saya dulu rutin melakukan sholat malam.
Saya hanya tidak ingin terkesan menggurui dan terlihat seolah saya adalah orang yang ahli ibadah. :p
Karena saat ini dan sudah cukup lama saya tidak melakukan rutinitas itu. Rasanya saya sudah sangat jauh dari-Nya.
Ada rasa rindu menyusup ke dalam kalbu dan ada keinginan untuk berusaha kembali melakukan rutinitas yang lama saya tinggalkan karena berbagai alasan yang sebenarnya dibuat-buat. Entah itu karena alasan capeklah, sibuklah, atau alasan yang tidur terlalu larut malam yang akhirnya membuat saya susah bangun lagi untuk menjalankan ibadah shalat malam, atau alasan-alasan lain yang terkesan mengada-ada. Karena, sesibuk atau secapek apapun, kalau memang *niat* bangun tengah malam untuk shalat malam, -pasti- bisa melakukannya.
Dan tentu saja, itu karna faktor iman saya yang belum kuat, maklum bisa dibilang saya termasuk muslim yang lemah iman. :)
Kembali ke masalah hikmah shalat malam yang dalam kasus ini adalah shalat tahajud.
Seperti yang saya sampaikan di atas, bahwa saya pernah menjalankan ibadah itu hampir rutin setiap hari. Dan pengaruhnya sangatlah luar biasa dalam hidup saya.
Saya merasakan hati saya sangat tentram dan damai. Rasanya seberat apapun masalah yang saya hadapi saat itu, selalu ada jalan yang diberikan Allah untuk membimbing saya menyelesaikan dan melewatinya dengan cukup baik. Mungkin hal itulah akhirnya yang membuat saya menjadi sedikit lapang dada dan nerimo :))
Aah..susah juga sebenarnya untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Dan yang pasti, balasan (hikmah) orang yang melakukan shalat malam akan lebih terasa di akhirat kelak. Karena hal tersebut tidak bisa diukur dan dilihat secara lahir saja.
Berkat teman saya ini, saya bertekad untuk berusaha kembali menegakkan ibadah shalat malam. Yang secara kebetulan juga, beberapa hari belakangan ini saya sudah kembali melaksanakannya. Entah kenapa, rasanya kebetulan sekali. Ah..mungkin ini teguran dari-Nya karena saya sudah cukup jauh dan terjerumus dalam dosa saat ini!
Semoga selanjutnya saya dan rekan-rekan bisa menjalankan ibadah dengan lebih baik. Amien...
1 comments
curhat iki
BalasHapus