Sebenarnya tak ada kejadian yang spesial dari pagi ini. Semuanya hampir sama dengan pagi-pagi sebelumnya. Hanya saja entah kenapa pagi ini otak cerdas ku -yang lebih sering bebel ketimbang cerdas- ini tiba-tiba mau berpikir keras (keras?? bohong!)
Siapa yang sangka tiba-tiba aku jadi merenung dan mengheningkan cipta sejenak, sesaat setelah memotong kuku? Padahal memotong kuku bukan termasuk rutinitas yang aku lakukan setahun sekali. Jadi kenapa aku baru tersadarkan sekarang? Duhh...
Memotong kuku
Dulu saat kecil, tak jarang aku melukai diri sendiri gegara memotong kuku. Memotong kuku menjadi salah satu hal menyebalkan yang sebisa mungkin ku hindari. Lah wong setiap motong kuku -hampir- selalu kena ke daging jari-jari ku. Perih dan berdarah-darah. Dan lagi aku selalu mikir, "kenapa harus repot-repot motong kuku kalo selalu berlinangan air mata setelahnya? Toh kuku panjang juga gak buruk!"
Tapi karena selalu ada pemeriksaan kuku panjang secara rutin --tiap hari senin-- di sekolah SD ku, jadi mau gak mau kuku harus selalu di potong seminggu sekali kalau tak mau mendapat hadiah pukulan di jari tangan dan dipermalukan di depan teman sekelas.
Kemudian entah bagaimana, makin kesini -hampir- sudah gak pernah lagi terluka saat memotong kuku. Dan memotong kuku tak lagi menjadi rutinitas yang penuh perjuangan.
Ala Bisa Karena Terbiasa
Benar! Kalo gak biasa memotong kuku sendiri, mungkin sampe saat ini aku harus minta bantuan orang lain buat sekedar memotong kuku sendiri.
Jadi -bisa jadi- apapun yang sekarang belum bisa aku lakukan dengan benar, suatu saat nanti bisa aku lakukan dengan baik. Bisa jadi aku yang sekarang nulisnya masih morat-marit gak karuan alurnya ini, suatu hari nanti tulisanku bisa jauh lebih oke dan bisa jadi penulis buku best seller. Atau aku jadi jago berjalan diatas awan karena keseringan kayang. Who knows? :D
Yang penting gak pantang menyerah to? ~~ ^^
- 10.52
- 4 Comments