Degan Bakar: Terapi Kecantikan Ala Artis Korea

23.54

Hahahaa... nggak ding. Boong banget lah itu judulnyaaa.
Boong yang bagian Ala Artis Korea nya aja sih. Yang terapi kecantikan itu beneran kok :p

Jadi ginii...
Biasanya aku sama ayah-ibu beserta adik-adikku yang manis tercintah, kalau pergi ke Pacet sering lewat Krian. Nah di seberang Polsek Krian itu ada yang jual Degan Bakar. Iya kamu nggak salah baca kok. Degan Bakar. Degan atau kelapa muda yang biasa dipake es itu tiba-tiba dijual dengan dibakar. Walhasil bikin penasaran banget donggg...

Nah saking penasarannya nih, akhirnya kami memutuskan untuk nyobain. Fixed ya! Rasa penasaran itu kudu dibayar tuntas. Sama kayak rindu. *eapa


Berada di pinggir jalan, tempat jualannya terkesan sederhana sekali. Yaah...mirip-mirip kayak warung bakso di pinggir jalan gitu deh. Ada rombong di bagian depan, kemudian ada meja panjang dengan beberapa kursi plastik di sekelilingnya.

Tanpa pikir panjang, kami berempat (aku, ayah, ibu, dan si kiki -adikku-) pun dengan pede-nya memesan degan bakar. Langsung pesan tanpa banyak tanya. Barangkali karena dikira kami berempat sudah sama-sama paham apa yang tengah dipesan, makanya bapak-ibu penjualnya pun nggak ngejelasin atau nanya apa-apa. Sampai disini semua masih baik-baik aja. Tanpa ada firasat aneh-aneh.

Sampai kemudian ketika si bapak penjual ini "meracik" degan bakar pesanan kami. Aku yang penasaran mencoba mengintip apa yang tengah dilakukan si bapak. Yang ada dibenakku saat itu, degan bakarnya bakalan dituangin ke dalam gelas dengan es batu, layaknya es degan pada umumnya. Aku cuma penasaran aja mau ngintipin gimana cara si bapak ngebakar degan.

Begitu melongok ke tempat si bapak meracik pesanan dengan dalih ingin tahu proses pembakaran degan, tak lama kemudian si bapak menyodorkan 2 gelas kecil yang mencurigakan ke aku dan adikku yang kuajak menemani.


Spontan aku dan adikku saling pandang dengan sorot mata penuh pertanyaan.

Aku                :  Ini apa pak?
Si bapak      : Udah minum aja. Ini buat kamu biar kalau datang bulan nggak nyeri *sambil nunjuk gelas yang dikasih ke aku*. Nah...yang ini buat kamu biar cantik, ngilangin jerawat. *kali ini giliran gelas untuk adikku*
Aku & Adik  : *kami berniat bawa minuman ini ke meja depan tempat ayah-ibu kami duduk*
Si bapak      : eh mau kemana? diminum di sini aja. itu ramuan rahasia.

Spontan kami berdua mulai mikir yang nggak-nggak. Bayangin aja, aku sama adikku cuma berdua masuk ke tempat si bapak meracik pesanan kami, sedang ayah-ibuku duduk di luar tanpa tahu keadaan kedua anaknya yang tiba-tiba dikasih minuman aneh. Kalo ternyata minumannya ada campuran racun gitu gimana coba? Kalau ternyata kami berdua mau diculik terus kedua orang tua kami dibikin lupa kalau punya anak kami gimana coba? okay ini lebay.

Semua keanehan itu kemudian terjawab...

Akhirnya daripada kami berdua kelamaan "disita" si bapak di dapurnya, mendingan kami berdua cepetan minum ramuan aneh ini dan segera balik ke meja depan. Sesegera mungkin.
Sesampainya di meja depan, niat kami untuk segera menceritakan segala "keanehan" itu pada ayah-ibu berangsur sirna. Ternyata bukan cuma aku dan adikku yang diberi ramuan aneh, yang kemudian setelah kami minum faktanya adalah jamu dengan campuran mint, melainkan ayah-ibu juga diberi ramuan itu. hahaha... ternyata aku dan adikku dikerjain sama si bapak!
Maaf ya pak, kami sampai sempat negative thinking.

Tak sampai 1 menit setelah jamu kami minum, degan bakar pesanan kami pun datang. Aku sempat meminta tambah es batu karena ternyata si bapak nggak bawa es batu sewaktu menyajikan pesanan kami. Yang kemudian langsung ditolak oleh si bapak. Katanya nggak boleh diminum pake es batu. Waduh.

Ternyata semuanya diluar dugaan. Bukan seperti es degan pada umumnya, seperti yang kami pikir.

Degan bakar ini ternyata untuk terapi pengobatan. Tradisional. Waduh (lagi). 


Antara ingin ketawa tapi sedih, kami meringis sambil nyeruput degan bakarnya. Ini jamu. Pengobatan. Pahit. Aneh. Enakan juga es krim.

Diluar fakta kekecewaan kami bahwa degan bakarnya nggak sesuai dengan bayangan, ternyata degan bakar yang -katanya- bisa mengobati berbagai macam penyakit ini sudah diuji laboratorium loh. Bahkan ada izin dari dinas kesehatan juga. Degan (kelapa muda) yang dipakai adalah degan hijau yang --katanya-- lebih mahal dibanding degan biasa.


Sesampai di rumah, aku masih bertanya-tanya tentang jamu yang disajikan sebelum degan bakar. Karena katanya masing-masing jamunya mempunyai khasiat yang berbeda-beda. Maka sambil merenungi tagihan yang ternyata mahalll, aku cek racikan jamu kami.

Eh ternyata beneran berbeda. Buat aku dan adikku, kami diberi jamu bidadari cantik *kibasin rambut* *berasa secantik Song Hye Kyo*. Sedang jamu ginseng hot-hot jos buat ayah-ibuku. Entah ini fungsinya apa.

segini ini mahal nggak sih?
Well, rasa penasaran kami akhirnya terbayarkan sudah. Setelah ini kalau lewat depan booth degan bakar ini, kami nggak akan penasaran lagi. Barangkali selanjutnya kami hanya akan ketawa-ketiwi di mobil sambil mengulang cerita pengalaman ini.

Barangkali setelah baca ini jadi ada yang pingin nyobain degan bakar sambil pesan jamu kecantikan? Mana tahu kalau rutin minum ini jadi beneran bisa secantik artis korea loh. Atau ada yang sudah pernah minum ini?

You Might Also Like

0 comments