santai kayak di pantai |
Seminggu sebelum bulan Ramadhan, tepatnya hari Jumat 19 Mei 2017, Klebun Plat-M, si Anam tiba-tiba kirim WA. Bertanya kesibukanku esok hari. Sambil bersiap makan malam, aku membalas pesannya dan menebak-nebak ke mana arah pembicaraan ini. Aku sudah paham, si Anam ini hobinya kirim pesan dadakan. Apapun yang dia sampaikan, semuanya serba mepet. Ngasih kerjaan, mepet deadline. Ngasih undangan, mepet juga. Semuanya serba mepet. Tapi untungnya selalu ngasih "kabar menyenangkan". Hahaha. Begitupun kali ini. Dengan serba mepet, Anam ngajakin join acara #LenJelenPlatM ke Pulau Gili Genting besok paginya. Modyarrr!
Beruntung, urusan kantor dan lainnya bisa dikondisikan. Pulau Gili Genting yang diidamkan dari lama pun, akhirnya kesampaian dikunjungi. Yeay!!!
photo by: fadelabuaufa |
Pulau Gili Genting
Wisata Pulau Madura akhir-akhir ini begitu menggeliat. Setelah beberapa waktu lalu, Gili Labak menjadi salah satu destinasi wisata yang hits, kini tempat-tempat wisata lainnya juga ramai dikunjungi wisatawan. Tak heran, pesona wisata alam Pulau Madura, terutama pantainya, memang begitu mengagumkan.
Seperti Gili Labak yang berada di Kabupaten Sumenep, Madura, Pulau Gili Genting juga berada di Sumenep. Jika menempuh perjalanan dari Surabaya, Pulau Gili Genting malah lebih dekat dibanding Pulau Gili Labak. Bahkan penyebrangan lautnya pun memakan waktu yang relatif lebih cepat dibanding ke Gili Labak. Dari Pelabuhan Tanjung, Saronggi, hanya memakan waktu sekitar 45 menit untuk bisa sampai ke Pulau Gili Genting. Kapalnya pun ada kapal reguler yang memang beroperasi setiap hari dari pagi hingga sore hari. Mengingat warga Gili Genting juga -sepertinya- sering menyebrang. Jadi lebih mudah untuk diakses dengan membeli tiket seharga 10k saja.
Aku pribadi, kira-kira sejak menjelang akhir tahun lalu, mulai mendengar tentang Gili Genting. Belum benar-benar tahu sebetulnya. Hanya sekedarnya saja karena beberapa teman sering kali mengunggah foto pulau cantik ini di media sosial. Waktu itu sudah ingin sekali kabur ke sana, tapi masih harus menyelesaikan studi dan sebagainya, akhirnya cuma bisa membatin.
Pantai Sembilan
Pulau Gili Genting yang punya 5 desa ini, punya beberapa pantai cantik yang patut dikunjungi. Salah satunya adalah Pantai Sembilan, sang primadona.
Bersama rombongan nak-kanak Plat-M, kami tiba di Gili Genting siang hari. Saat matahari sedang terik-teriknya. Jadi sesaat setelah sampai, kami memutuskan untuk beristirahat sebentar, sebelum sore harinya mulai berjalan menuju Pantai Sembilan.
Agenda kami sore itu selain menikmati indahnya Pantai Sembilan dan matahari terbenam adalah naik Banana Boat. Benar. Di Pulau Sembilan ini ada Banana Boat yang bisa disewa oleh pengunjung. Harganya pun cukup murah. Sekitar 200k untuk 7 orang.
Sebelumnya aku sering kali lihat orang naik banana boat, dan mupeng. Menurutku bagian paling seru dari naik banana boat adalah saat diombang-ambingkan oleh driver speed boat-nya hingga kemudian penumpang yang naik Banana Boat jatuh ke laut. Kebayang serunya adrenalin yang terpacu saat kecebur.
Karena ini pertama kalinya aku naik Banana Boat maka salah satu momen yang paling aku nantikan adalah momen kecebur-nya. Dag-dig-dug sekali aku dibuatnya. Namun karena total rombongan kami tak cukup untuk 1x angkut, akhirnya kami terbagi menjadi 2 kelompok. Aku ikut di kelompok pertama, Bersama Mbak Erna, Sayadi, Eko, Ali, Vicky & Wahyu Alam. Saking excited-nya, aku bahkan sengaja memilih duduk di paling depan, agar deg-deg-annya saat jatuh dari Banana Boat dan terkena cipratan air paling berasa. Menurutku posisi paling depan di Banana Boat adalah yang paling menantang. CMIIW.
Aku sudah girang dan penuh antisipasi saja menunggu momen Banana Boat-nya terbalik. Tapi sampai beberapa kali putaran, beberapa kali terombang-ambing di lautan cinta, tapi Banana Boat yang kami tumpangi tak juga terbalik. Aku hanya merasakan cipratan air laut beberapa kali. Rasanya nggak seasik waktu aku lihat orang lain naik Banana Boat. Dalam hati aku sempat memaki, "Lah... gini doang nih? Kok nggak menantang banget kayak yang terlihat. Cuma kecipratan air doang, nggak ada drama nyemplungnya...". Hahaha. Iya aku sempat se-songong itu sebelum kemudian aku menoleh ke belakang dan menyadari ternyata teman-teman yang duduk di belakang, selalu berusaha rese mengendalikan Banana Boat yang kami tumpangi agar tak terbalik. Dafuq!
Matahari sudah hampir kembali ke peraduannya saat kedua kelompok kami selesai naik Banana Boat. Tak seperti kelompok pertama yang Banana Boat-nya gagal terbalik, di kelompok kedua justru berkali-kali terjatuh. Iri sekali aku dibuatnya.
Usai bermain Banana Boat, ternyata tenaga kami masih cukup banyak untuk bermain. Jadi selepas menikmati matahari tenggelam yang mempesona, kami masih asik bermain air laut sampai hari benar-benar gelap.
Menikmati matahari tenggelam di Pantai Sembilan sepertinya harus ada dalam wishlist para pemburu sunset dan pemuja pantai. Bahagiamu saat menikmati sunset di sini, apalagi bareng orang tersayang, barangkali akan jadi momen indah yang tak ingin kamu hapus. Uhuk!
photo by: fadelabuaufa |
Buat kamu yang masih ingin menikmati keindahan Pulau Gili Genting, kamu bisa bermalam dengan menyewa Homestay. Berlokasi di pinggiran Pantai Sembilan dengan desain yang unyu, kamu pasti tak ingin melewatkannya begitu saja kan? Dengan harga sewa 300k/malam dan bisa dihuni untuk maksimal 10 orang (berjenis kelamin sama), kamu bisa menambah waktu liburanmu agar lebih lama. Tak perlu buru-buru pulang, menikmati semilir angin pantai di malam hari sambil menatap bintang dan menyeruput kopi akan semakin membuat bahagiamu lengkap! Selain Pantai Sembilan, Pulau Gili Genting juga masih punya tempat wisata lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Percayalah, waktu sehari di sini tak akan cukup! Esok hari kamu masih harus mengejar matahari terbit di Pantai Kahuripan. Namun karena terbatasnya jumlah homestay di sini, jadi kamu harus pesan dari jauh-jauh hari yaa! ^^
jangan lupa foto di depan homestay! |
- 21.39
- 2 Comments