Welcoming My 29th

23.00


Umur 29 itu... Udah tua!?

Believe me, aku mencoba mengingkarinya lho! Aku belum mau menganggap diriku tua.

Ya karena, aku ngerasa, jiwaku nih (sering kali) kayak belum dewasa. Masih kekanak-kanakan.

Dilihat dari sisi manapun, aku memang belum setua - sedewasa - semantap usiaku. Kalau dibandingin sama kebanyakan temanku yang usianya sama. Jadi aku termasuk orang yang menganggap bahwa usia itu hanyalah angka. Tak melulu mencerminkan diri orang itu.

Bukan cuma dari sifat atau kelakuan yang (kadang) masih suka ngambek-ngambek nggak jelas, pencapaianku dalam 28 tahun kemarin juga belum ada apa-apanya.

Aku belum bisa sepenuhnya ngerasa "Ini lho kerjaan yang aku impikan!", "Kerjaanku itu aku banget" atau yang sejenisnya. Belum. Bukan berarti aku nggak nyaman dan nggak menikmati pekerjaanku ya. Aku menikmati kok. Aku senang. Profesiku yang sekarang, itu memang salah satu impianku. Tapi... ada sisi kecil dari diriku yang lain, yang ngerasa bahwa aku telah sepenuhnya menemukan yang aku mau.

Dan... yang lebih mengenaskannya lagi, aku masih galau sama masa depanku.

I'm Lost.

Well, itu dari sisi kerjaan. Dari sisi lainnya, banyak juga yang belum lain.

Lyke, Jodoh?!

Usia segini belum menikah, dan nggak punya pacar, ternyata dianggap cukup mengkhawatirkan bagi beberapa orang. Mereka bilang, usia segini ini udah cukup tua dan udah harusnya menikah. And, yes. I'm not gonna denying it. Tapi... aku kurang setuju kalau ada yang bilang itu musibah.

Gini deh. Dalam perspektifku, saat aku ngeliat mereka yang umur di bawah 25th sudah menikah, itu menurutku terlalu muda lho. Terutama cowok. Jadi menikah sebelum usia 25 th itu tergolong nikah muda. Menurutku. Ya secara, waktu aku umur segitu aku belum ada kepikiran pengen nikah. Tapi yaaa... aku nggak menyalahkan mereka yang nikah di bawah umur 25 tahun. Yaah.. itu nggak salah kok. Dan itu sah. Secara agama dan bangsa. Ehmm... ini cuma soal kesiapan dan mungkin, cara pandang terhadap sesuatu. Itu aja kok.

Then, when I welcoming my 29th....

Aku tetap bersyukur sama semua yang terjadi dalam hidupku. Sama semua kehilangan, pelajaran serta hadiah dari Allah. Lewat orang-orang yang ada di sekelilingku. Lewat mereka-mereka yang sayang dan care sama aku.

My life isn't perfect. So do I.

But, everything it's ok and (always) gonna be alright. I just believe it. Percaya Allah.

Udah itu aja.

Dan aku berharap, mulai tahun ini, tahun-tahun berikutnya, hingga aku menutup mata untuk selama-lamanya, aku mampu makin mensyukuri hidup. Makin lapang. Dengan langkah hidup yang selalu di-ridhoi Allah SWT. Amiin.

You Might Also Like

0 comments