Katanya, kamu harus berada di dekat penjual minyak wangi kalau ingin wangi. Ya kan? Ya karena emang apa yang di sekeliling kita itu punya pengaruh gede banget buat kita. Dan aku bersyukur banget dikelilingi orang-orang yang positif. Ya meski ada sih beberapa yang bawaannya negatiiiff ajaa. Tapi palingan juga sebiji dua biji aja. Yang hubungannya juga nggak deket-deket banget. Jadi kalau udah lelah sama ke-negatif-an itu, gampang-gampang aja kalau mau tinggal pergi. Wkwkwkwk.
Sering baca dan denger cerita orang-orang, katanya sering banget dapat pertanyaan basa-basi rese dari tante atau budenya keluarga besarnya, macam pertanyaan "kapan nikah?" atau "kapan punya anak?". Basa-basi yang beneran basi macam itu lah. Kalian juga sering dapat pertanyaan "kapan kapan kapan?" macam itu tak?
Aku alhamdulillah banget lho gak pernah dapat pertanyaan basi macam gitu dari tante-tante atau budeku. Padahal kalau kata orang-orang tua, usia menjelang 30 tahun itu harusnya udah nikah dan punya anak. Tapi aku kemarin udah usia 29 menuju 30 tahun, waktu belum nikah, gak pernah sih dapat pertanyaan basi dari keluarga besar. Bersyukur batt ya kan punya keluarga besar yang nggak bikin hidup kayak digentayangi mimpi buruk seumur hidup. Dulu juga waktu kuliah S1 molor sampe 5 tahun nggak lulus-lulus, gaada pertanyaan "kapan lulus?" tuh. Hahaha.
Kalau ada yang bilang pertanyaan-pertanyaan kayak gitu itu kan tandanya mereka perhatian.
Hemmm.
Mungkin, iya.
Mungkin juga, nggak.
Aku gatau karena (kayaknya) itu bukan cara keluargaku buat nunjukin perhatian.
Mereka perhatian tentu saja. Tapi perhatian itu mereka tunjukkan bukan dari pertanyaan basa-basi nggak penting yang bikin orang senewen kayak gitu. Mereka nunjukin perhatian dengan cara berbeda. Dengan do'a. Yes. Do'a.
Mereka doain aku biar cepet dapat jodoh. Jodoh terbaik buat aku dari Allah. Mereka doain aku biar cepat lulus. Mereka juga doain aku biar cepat dikasih keturunan.
Karena mereka tahu, itu semua, jodoh, rejeki, sudah ada yang ngatur. Mereka hanya bisa mendoakan, bukan menuntut dengan pertanyaan.
Makanya aku juga selalu seneng-seneng aja ngumpul sama keluarga besar. Karena mereka punya positive vibes yang bikin orang lain (at least, aku) nyaman.
Bukan karena nggak akrab. Tapi dibanding ngasih pertanyaan-pertanyaan basi, mereka lebih seneng ngomongin hal lain. Yang lebih asik. Kayak ngomongin kucing peliharaan. Ngomongin prestasi atau pencapaian. Bukan untuk nyombong, tapi justru untuk menyemangati si orang yang punya prestasi itu biar dia lebih fokus di prestasinya. Bukan pada hal-hal yang belum dia dapat, macam belum nikah, belum punya anak atau belum lulus. Toh kalau butuh, mereka juga nggak pelit ngasih saran atau bantuan apapun kok.
Kalau di sekeliling kalian, pada banyak orang dengan positive vibes juga nggak?
- 13.57
- 0 Comments