Postingan asli dari instagramnya Teh Annisa di bawah yak
Dulu yaa, pemahaman kek gini nggak banyak orang yang tau. Makanya akhirnya banyak banget yang tumbuh dan hidup berdampingan dengan mental dan mindset korban. sekarang sih udah banyak yang bahas isu-isu kek gini. jadi banyak yang mindset dan mentalnya juga udah berkembang. digaris bawahi yaaa, ini banyak ya. banyak. belom semua.
aku sampai sekarang nggak ngerasa berkorban jadi ibu. tapi mungkin bisa jadi karena yaaa, i've privileged enough untuk bisa hidup dengan pilihan sendiri secara penuh dan sadar. bukan karena mindset dan mentalku yang hebat :)))
aku masih bisa kerja seperti dulu sebelum menikah dan punya anak. meski yaa nggak sebebas dan seleluasa dulu. tapii, aku masih punya kendali atas pilihan dan diriku sendiri.
ibuku, dulu punya cita-cita jadi guru. tapi ternyata setelah menikah dan punya anak, mimpinya harus dikubur. padahal sudah lulus S1. apalagi jaman dulu, gaji guru (sorry to say) mungkin kurang untuk menghidupi keluarga. blio sih nggak pernah ya secara langsung menyalahkan anak-anaknya karena cita-citanya nggak kesampaian. tapi, mental "berkorban" itu ada. sehingga ini secara nggak sadar, bikin anak-anaknya jadi "terbebani" lho! dan itu rasanya nggak enak banget :(((
tapi thanks to this, aku jadi belajar lho. supaya nggak punya mental dan mindset "berkorban" demi anak.
sayangnyaaa, meski informasi banyak dan literasi cukup tinggi, tapiii... kesadaran diri untuk open minded dan mau terima semua informasi itu dan menerapkannya, itu nggak gampang. benar-benar nggak gampang. terlebih kalau lingkungan kurang mendukung. sedihnya lagi, itu sering terjadi. di kitanya udah mulai paham dan mulai menerapkannya perlaham, tapi orang sekitar belum. peer-nya jadi double. kalau udah kayak gitu, ya kitanya harus siap mental.
anyway, mental dan mindset "berkorban" ini juga sering berlaku di banyak hal. dalam rumah tangga, hubungan sama pasangan. dalam lingkungan kerja, sama rekan kerja. jadi yaaaaa *entah*
semangat aja lah!
- 11.24
- 0 Comments