From daycare to nanny
14.16Mulai Sabtu 13 Mei 2023 kemarin, anakku yang kedua, Baby kee, resmi ikut pengasuh. Bukan daycare lagi.
Yuppp!
Disclaimer dulu, sebenernya aku bukan tim daycare saklek yaa! Tapi aku masih cukup sering mengganggap kalo daycare itu opsi tepat, karena unggul di beberapa poin. Tapi yaaa, masing-masing daycare atau pengasuh punya plus/minus sendiri sih. Nanti kapan-kapan kutulis plus/minusnya versi aku di postingan tersendiri. Di postingan ini aku mau curhat aja kenapa anakku akhirnya pindah, dari daycare ke pengasuh.
***
Sejak usia 2,5 bulan (selepas masa cuti melahirkanku habis), anakku yang kedua, si Baby Kee, udah jadi anak daycare. Waktu itu alasanku karena visi misi daycare lebih cocok dengan visi misiku. kalau di daycare kan anakku bisa ketemu banyak temen-temen seumuran, kakak-kakak pengasuhnya banyak jadi bisa saling back up jagain anak-anak, juga minim risiko terpapar gadget (dalam hal ini TV atau video di hp -- screen time gitu lah). Bisa bantu kasih stimulus sesuai usia anak juga. Lagi pula, anakku yang pertama juga mulai masuk daycare di saat yang sama dengan si Baby Kee. FYI, kakaknya Baby Kee, Si Baby Siwon, dulu diasuh di rumah sama mbak. Lalu mbakku berhenti, Baby Siwon diasuh sama suamiku di rumah. Waktu itu pandemi masih lagi tinggi-tingginya, aku nggak berani nyari daycare dan kebetulan suami bisa kerja dari rumah. Sampe aku cuti melahirkan, suami mulai nggak bisa kerja dari rumah, dan yaaahh masa cutiku habis, pandemi udah mulai "terkontrol" dan aku udah berani nyari daycare. Aku dan suami nggak kepikiran cari ART/nanny karena ngerasa opsi daycare itu lebih pas. Buat kami. Setidaknya saat itu.
Sebelum kemudian aku (dan keluarga) ngerasa, kok makin bertambah usia, BB (berat badan) Baby Kee ini naiknya nggak bagus yaaa? Stuck, bahkan cenderung makin kurus. Sampai --sorry to say kalau terdengar agak kasar-- keliatan kayak anak kurang gizi, saking kurusnya.
Puyeng dongg aku!
Secara, dulu Baby Kee ini berat lahirnya lebih gede dibanding kakaknya, tapi kok pertumbuhannya nggak bagus. Jadi kan aku expect-nya dia akan lebih gembul, atau setidaknya akan segembul kakaknya dulu. Memang, setiap anak itu spesial, beda-beda, nggak bisa dibandingin gitu aja satu sama lain. Tapi yaaa gimana yaaaa... ehmm.. pokonya bikin aku dan keluarga cukup kuatir lah yaa kalau liat fisiknya Baby Kee ini.
Di sisi lain, aku mengakui, Baby Kee ini lebih susah makan dibanding kakaknya dulu. Sejak dari awal MPASI, kakaknya dulu super gampang kalau makan. Dikasih apa aja (hampir) selalu mau, nggak pernah ada masalah. Nggak pernah ada masalah GTM. Porsi makannya pun banyak. Sedangkan Baby Kee ini, dari awal MPASI Cenderung susah. Mingkem mulu kalau disuapin makanan. Dicobain segala cara, mulai dari disuapin pakai 2 sendok (satu sendok dipegang baby kee - satu sendoknya aku pegang) sampai kubiarin Baby Kee eksplor makanannya sendiri tanpa distraksi (yang berakhir kececeran selantai-lantai tapi yang masuk mulutnya nggak ada 1/4 porsi) pun hasilnya nggak terlalu bagus.
Yang makannya se-drama ini kalau di rumah, ternyata di daycare nggak kayak gitu. Setidaknya dari laporan yang aku terima yaaaa. Seringnya, laporan makannya tuh habis. Atau sisa sedikit. Paling parah, cuma dimakan setengah porsi. Padahal porsi yang aku bekalin buat ke daycare itu, biasanya lebih banyak dibanding porsi yang biasa aku kasihkan kalo di rumah. Kebayang nggak tuh, di rumah makannya sesyulit itu, tapi di daycare nyaris gaada masalah?
Awalnya aku kira, mungkin kesalahannya dari aku waktu ngasih makan di rumah. Mungkin caraku kurang 'gentle' dibanding di daycare. Mungkin di daycare dia lebih semangat makan karena banyak teman, suasananya menyenangkan atau lain-lain. Banyak sih kemungkinannya. Jadi aku agak, ah yaudahlah mungkin emang salah di akunya. Aku berusaha positif thinking aja sambil tetap berusaha percaya sama daycare ku.
Tapi makin lama kok keinginanku untuk tetap percaya itu makin syulittt yaaa?
Karena selain drama makan itu tadi, jatah minum susu Baby Kee perharinya itu kok banyakkkk. Sehari (seringnya) rata-rata bisa sampai di atas 750ml lho! Kadang bahkan bisa sampai 900ml lebih. Kebayang nggak, Baby Kee di daycare kurang lebih selama 12 jam, bisa makan nasi 2-3x kali perhari, snack 1-2x dan minum susu sampai hampir 1 liter tuh gimana yaaa? Karena sepengalamanku di rumah, dari jaman bayi kakaknya, kalo makan dan snack sebanyak dan sesering itu, minum susunya tuh nggak akan bisa sebanyak ituuu! Iya nggak sih? kan perut dia nggak gede daya tampungnya.
Lalu melihat dari hasil timbang, kenaikan BB perbulannya tuh nggak bagus. Kurang.
Iya sih, mungkin juga kalau permasalahannya tuh bukan di situ. Bisa jadi karena kandungan gizi makanan yang masuk ke Baby Kee tuh kurang. Bisa jadi juga karena masalah kesehatan (silent disease atau apalah gitu misalnya) atau penyebab lainnya. Bisa. Penyebabnya bisa banyak. Perlu ke dokter sebenernya untuk ngecek lebih lanjut. Tapi ntah kenapa, aku merasa persoalan drama makan dan jumlah susu yang dikonsumsi perhari ini perlu dikoreksi dulu sebelum ke dokter. Kalau makannya udah nggak drama, udah bisa makan dengan baik, lancar dan maksimal, lalu minum susunya udah nggak sebanyak itu (maksudku, batasan asi/susu yang harus dikonsumsi anak di atas 1 tahun itu kan harusnya nggak sebanyak itu!), tapi BB nya masih bermasalah, baru aku akan ke dokter.
Long story short, akhirnya aku dan keluarga memutuskan untuk nyoba nyari nanny (pengasuh) atau ART yang bisa momong Baby Kee di rumah. Alasan lain, biar aku nggak rempong bawa 2 anak ke daycare tiap hari juga.
Yaudah akhirnya sekarang aku nitipkan Baby Kee ke pengasuh dekat rumah. Pengasuhnya ini bukan yang dia akan datang ke rumahku tiap hari gitu sih. Tapi Baby Kee yang aku/suami antar-jemput ke rumah pengasuh tiap hari. Itungannya masih tetangga. Jadi meski nggak ke rumah dan mantau langsung, insyaallah mudah-mudahan masih tetap aman terkendali.
Nah kurang lebih seminggu setelah Baby Kee sama pengasuh barunya ini, aku ngerasa drama makannya Baby Kee udah jauh membaik lho! Ajaib nggak sih? Ya tapii ini bisa jadi karena beberapa alasan sih. Belum tentu karena faktor pengasuhnya aja. Karena, sejak setelah lebaran Idul Fitri kemarin (yang mana itu sebelum Baby Kee keluar dari daycare) aku mulai coba kasih minyak ikan sebagai usaha untuk nambah nafsu makannya dia. Jadi yaaa, gatau juga makannya jadi lebih gampang ini karena efek minyak ikan itu atau faktor pengasuh. Yang pasti, aku udah ngerasain sendiri waktu Baby Kee makan di rumah sama aku. Dramanya udah nggak separah sebelum-sebelumnya, bahkan jadi jauh lebih gampang. Makannya pun porsinya lebih banyak. Pokonya perkembangannya baik lah. Mudah-mudahan seterusnya makin baik. Semuanya yaaa, di sisi perkembangan dan pertumbuhannya semuanyaaaaaa.
Anyway, ya begitulah ceritanya. Jadi sekarang Baby Kee (lagi) nggak ke Daycare. Let's see yaaa ke depannya :)
0 comments