Menyapih dengan mudah
10.43Setelah kemarin drama berhenti mengASIhi saat tidur malam hari berlalu, perlahan akhirnya kami (aku & anak keduaku) naik level ke drama “MENYAPIH”.
Yupp, anak keduaku memang belum genap usia 2 tahun saat ini. Tapi aku dan suami mempertimbangkan untuk mulai menyapih lebih awal. Karena beberapa alasan.
Jadi berawal dari jumlah ASI yang sudah nggak banyak dan kebutuhan anakku udah banyak dari makanan utama, aku memutuskan udah nggak pumping lagi 3 bulan lalu. Anakku cuma ASI kalau lagi sama aku, yang mana itu biasanya saat malam hari pulang kerja atau saat hari libur aja. Karena makin lama makin jarang mengASIhi — apalagi udah nggak ASI kalau pas jam tidur malam — otomatis jumlah ASI ku juga makin berkurang. Ditambah aku beberapa kali harus keluar kota nginep kan. Kadang kalau aku lagi mengASIhi dia juga lama-lama berasa sakit, karena emang udah nggak banyak yang keluar.
Dengan pertimbangan-pertimbangan itu, jadi yaaa… akhirnya aku dan suami memutuskan untuk menyapih anakku lebih awal. Nggak sampe genap usia 2 tahun. Agak ngerasa bersalah sebenernya. Tapi yaaa gimana donggg :((
Tapi mungkin karena beberapa faktor itu, akhirnya proses menyapih pun jadi jauh lebih mudah.
Aselik!! Aku pun nggak nyangka lho akan semudah itu.
Di rumah, aku dan suami cuma sering sounding kalau dia udah cukup besar dan waktunya disapih. Sesekali kakaknya ikutan sounding juga. Lalu, udah. Dia tiba-tiba aja udah lulus proses menyapih.
*****
Dulu aku kayanya pernah cerita tentang proses menyapih si kakak. Tapi aku kok lupa share di mana. Ntah di instagram atau di blog sini. Coba deh nanti aku cari-cari. Kalau ternyata dulu aku nulisnya di instagram, mungkin aku akan share ulang di sini biar lebih gampang dibaca-baca lagi.
0 comments